Pages

Minggu, 23 Maret 2014

Tempat-tempat Yang Paling Mengherankan Di BumiDi


Tempat-tempat Yang Paling Mengherankan Di BumiDi


Kali ini menempatkan aksen pada tempat-tempat nyata yang ada di Bumi, mengherankan membuat banyak orang bertanya-tanya. Beberapa tempat memiliki estetika penampilan yang sangat unik, beberapa tempat juga cukup mengherankan.

Salar de Uyuni, Garam Terluas Di Dunia

Salar de Uyuni
Salar De Uyuni Salar de Uyuni atau Salar de Tunupa merupakan dataran garam terluas di dunia. Salar de Uyuni terletak di Departemen Potosi dan Oruro, Bolivia bagian tenggara, dekat puncak Andes, pada ketinggian 3650 m. Sekitar 40.000 tahun yang lalu, danau ini merupakan bagian dari Danau Michin, danau besar pada masa prasejarah. Diperkirakan, Salar de Uyuni mengandung 10 miliar ton garam, dan kurang dari sekitar 25.000 ton garam diperoleh tiap tahun.

Kawah Berapi, Lubang Yang Menyala-nyala

Derweze, Turkmenistan
Photo Kawah Berapi oleh Tormod Sandtorv CC-BY-SA
Lubang berapi ini terdapat di jantung Gurun Karakum di Derweze, Turkmenistan, bukanlah akibat serangan terhadap Bumi yang diluncurkan dari luar angkasa. Ini adalah kawah yang dibuat oleh ahli geologi lebih dari 40 tahun yang lalu, dan api terus membakar sejak saat itu. Namun sudah lebih dari empat decade yang lalu, dan kawah masih menyala. Nyalanya terlihat dari Derweze setiap malam. Tahukah, Derweze (juga dibaca Darvaza) berarti "Gerbang" dalam bahasa Turkmen, sehingga penduduk setempat telah menjuluki kawah pembakaran.

Racetrack Playa, Batu Yang Bisa Berjalan Sendiri

Racetrack Playa Bahkan NASA masih bingung dalam hal ini. Racetrack Playa adalah dasar tanah sangat datar dan kering terletak di atas sisi barat laut dari Death Valley, di Death Valley National Park, California. Playa terkenal karena salah satu misteri yang paling aneh dari planet Bumi. Batuan ini dapat ditemukan di tanah datar playa dengan jejak yang panjang di belakangnya.

Meskipun tidak ada yang pernah benar-benar melihat Pergerakan Batu, trek berkelok-kelok tertinggal di permukaan tanah membuktikan aktivitas mereka. Beberapa batuan berat beberapa ratus pound dan telah menempuh perjalanan sejauh 1.500 meter.

Kelimutu, Danau Paling Berwarna

Kelimutu
Photo Kelimutu oleh Neil CC BY
Kelimutu (Keli Mutu) adalah gunung berapi di pusat Flores, Indonesia, terkenal dengan 3 Danau kawah asam berwarna-warni, di mana garam yang berbeda dan oksida dalam suspensi atau larutan memberikan warna danau yang dapat berubah-ubah, bervariasi mulai dari hijau, biru dan gelap menjadi merah intens. Danau Kelimutu berada pada ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut ini terletak di puncak Gunung Kelimutu.

Gunung Roraima, Gunung Puncak Datar

Gunung Roraima Gunung Roraima adalah yang gunung tertinggi dari wilayah Pakaraima dengan puncak datar di dataran tinggi di Amerika Selatan. Gunung termasuk titik perbatasan tiga Negara yaitu Venezuela, Brasil dan Guyana.

Gunung Roraima terletak di perbatasan Guyana di sudut tenggara dari Canaima National Park Venezuela 30.000 km persegi yang membentuk puncak tertinggi Rentang Dataran Tinggi Guyana. Gunung dengan Puncak datar ini dianggap beberapa formasi geologi tertua di Bumi, berumur sekitar dua miliar tahun yang lalu.

Tsingy de Bemaraha, Hutan Batu

Tsingy de Bemaraha Terletak dekat pantai barat Madagaskar, Tsingy de Bemaraha adalah lanskap karst dari pinnacles kapur tajam disebut tsingy. Ngarai spektakuler dari sungai dan bukit-bukit Manambolo memotong melalui tsingy menciptakan pemandangan yang beragam. Hutan tidak terganggu, danau dan rawa bakau dari taman nasional adalah habitat langka dan burung.

Crystal Cave, Gua Kristal Raksasa

Crystal Cave
Photo Gua Kristal oleh Alexander Van Driessche CC BY
Gua Kristal Raksasa (Crystal Cave) adalah sebuah gua yang terhubung ke Tambang Naica sekitar 300 meter (980 kaki) di bawah permukaan Naica daerah Chihuahua, Meksiko. Ruang utama berisi kristal Selenite raksasa, beberapa kristal alam terbesar yang pernah ditemukan. Kristal terbesar di gua ditemukan sampai saat ini panjangnya mencapai 12 m (39 kaki), dengan diameter 4 m (13 kaki) dan berat 55 ton. Gua sangat panas dengan suhu udara mencapai hingga 58 ° C (136 ° F) dengan 90-99 persen kelembaban. Gua

Rabu, 12 Maret 2014

" Ketika Allah ingin Menghibur Kita Melalui UjianNya …

    " Ketika Allah ingin Menghibur Kita Melalui UjianNya



Bismillah .. 


   "S ungguh beruntung seorang Muslim itu, jika diberi ujian ia bersabar dan jika diberi nikmat ia bersyukur. Pernyataan ini bisa menjadi obat pelipur lara dikala kita sedang dirundung musibah dan kenikmatan.
Beberapa hari terakhir ini pun aku mengalami apa yang sudah menjadi ketetapan Allah, sebuah ujian. Ujian mengenai seberapa besar rasa cintaku padaNya, sebuah ujian tentang tawakal dan kesabaran, sebuah ujian mengenai selalu berhusnudzon padaNya.
Ya Allah, aku yakin, engkaulah pengatur hidup hamba. Karena itu, hamba percaya bahwa apapun yang menimpa hamba saat ini adalah bagian dari rencanaMu yang pasti berbuah kebaikan bagi hamba. Aamiin.




Memberi Semangat, Menghilangkan Kegundahan
Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi kegundahan hatinya. Secara pribadi, saya lebih menyenangi cara mengatasi kesedihan itu dengan mencoba menjadi lebih berguna bagi orang lain. Salah satunya adalah dengan menyemangati orang lain.
Entahlah, ketika akhirnya bisa membuat orang tersenyum dan bersemangat, bisa menjadikan diri ini semangat pula. Dan itu yang coba aku lakukan beberapa hari belakangan ini, saat ujian kehidupan satu-persatu datang di saat yang hampir bersamaan.
Ingin rasanya mengeluhkan semuanya. Ingin lari dari semuanya. Namun aku yakin, dibalik segala ujian ini, selalu ada hikmah dan kebaikan yang bisa kita ambil.
Untuk membagi semangat itu, nih saya bagi beberapa nasehat dari ayat al Qur’an, hadits dan perkataan ulama yang semoga bisa menghibur setiap orang yang sedang mengalami musibah.
Semakin Kuat Iman, Memang Akan Semakin Terus Diuji
Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”[3]
Musibah Terasa Ringan dengan Mengingat Penderitaan yang Dialami Orang Sholih
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Musibah yang menimpaku sungguh akan menghibur kaum muslimin.”[1]
Dalam lafazh yang lain disebutkan.
“Siapa saja yang terasa berat ketika menghapi musibah, maka ingatlah musibah yang menimpaku. Ia akan merasa ringan menghadapi musibah tersebut.”[2] Ternyata, musibah orang yang lebih sholih dari kita memang lebih berat dari yang kita alami. Sudah seharusnya kita tidak terus larut dalam kesedihan.

Di Balik Musibah, Pasti Ada Jalan Keluar
Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Kata al ‘usr (kesulitan) menggunakan alif-lam dan menunjukkan umum (istigroq) yaitu segala macam kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana pun sulitnya, akhir dari setiap kesulitan adalah kemudahan.”[4]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bersama kesulitan, ada kemudahan.”[5]
Merealisasikan Iman adalah dengan Bersabar
‘Ali bin Abi Tholib mengatakan,
“Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.”[6]
Musibah Awalnya Saja Terasa Sulit, Namun Jika Bersabar akan Semakin Mudah
Hudzaifah ibnul Yaman mengatakan,
“Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan sesuatu melainkan dari yang kecil hingga yang besar kecuali musibah. Adapun musibah, Allah menciptakannya dari keadaan besar kemudian akan menjadi kecil.”[7] Allah menciptakan segala sesuatu, misalkan dalam penciptaan manusia melalui tahapan dari kecil hingga beranjak dewasa (besar) semacam dalam firman Allah,
“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua.” (QS. Ghofir: 67)
Namun untuk musibah tidaklah demikian. Musibah datang dalam keadaan besar, yakni terasa berat. Akan tetapi, lambat laut akan menjadi ringan jika seseorang mau bersabar.
Bersabarlah Di Awal Musibah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah.”[8] Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dulu di awal musibah.
Pahala Orang yang Mau Bersabar Tanpa Batas
Ingatlah janji Allah,
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan bahwa ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga.[9]
Akan Mendapatkan Ganti yang Lebih Baik
Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[10]
Do’a yang disebutkan dalam hadits ini semestinya diucapkan oleh seorang muslim ketika ia ditimpa musibah dan sudah seharusnya ia pahami. Insya Allah, dengan ini ia akan mendapatkan ganti yang lebih baik.
Semoga yang mendapati musibah semakin ringan menghadapinya dengan sedikit hiburan ini. Semoga kita selalu dianugerahi kesabaran dari Allah Ta’ala.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Dan atas izinNya pulalah, segala kesedihan akan terhapuskan dengan mudah.
Teringat perkataan seorang teman, sehabis mendung dan hujan yang lebat, selalu ada pelangi yang indah menanti. So, tetap ceria ya bagi siapapun yg sedang sedih. Insya Allah, Allah pasti bantu. Allah sangat sayang sama hambaNya.
Semangat !!!
Referensi :
[1] Shahih Al Jami’, 5459, dari Al Qosim bin Muhammad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. [2] Disebutkan dalam Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu ‘Abdil Barr, hal. 249, Mawqi’ Al Waroq. [3] HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih. [4] Taisir Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, hal. 929, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H [5] HR. Ahmad no. 2804. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih. [6] Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, hal. 250. [7] Idem. [8] HR. Bukhari no. 1283, dari Anas bin Malik. [9] Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7/89, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H. [10] HR. Muslim no. 918.
Sumber : www.muslim.or.id, dengan beberapa penambahan.



Sabtu, 08 Maret 2014

Rasa khawatir (Apa itu, dan bagaimana cara mengatasinya)



Rasa khawatir (Apa itu, dan bagaimana cara mengatasinya)

    "Kenapa tiba-tiba aku merasa takut dan khawatir ya?”, begitu pertanyaan ku pada suami suatu pagi waktu kami sedang sarapan. Padahal sebelumnya kami bicara soal ini dan itu, fine..smooth dan penuh suka cita. “Ah biasa ajah..gak usah mikir macem-macem yang gak jelas”, begitu jawab suamiku kemudian. Aku mengiyakan, terdiam dan selanjutnya malah hanyut dalam percakapan pagi hari. Tapi seperti biasa lah, aku sang pemikir kelas cetek, mulai lagi mencari jawaban tentang apa sebetulnya rasa khawatir itu. Apakah merasa khawatir itu sesuatu yang jelek?, dan bagaimanakah cara kita mengontol diri supaya tidak menjadi seseorang yang selalu khawatir?
Well, menurut ku, rasa khawatir adalah perasaan yang wajar. Ia adalah perasaan terganggu akibat bayangan/pikiran buruk yang kita buat sendiri, yang belum terjadi pada diri kita atau orang-orang terdekat kita. Sementara menurut kamus “The concise of Oxford English Dictionary”, rasa khawatir adalah perasaan tidak nyaman akan kesulitan hidup yang sedang dialami atau yang dibayangkan akan terjadi nanti. Borkovec dan rekan-rekan mendefinisikannya sebagai pikiran-pikiran jelek yang pengaruhnya negatif terhadap kesehatan diri, dan cukup sulit untuk di kendalikan. Mereka juga menambahkan bahwa rasa khawatir adalah perwujudan dari keinginan diri untuk mencari jalan keluar dari masalah yang tidak jelas dan lagi sulit di cari jalan keluarnya.
Dari semua definisi itu, aku berpikir bahwa rasa khawatir ini memang bersumber dari kesadaran diri akan kehidupan yang sedang di jalani, baik dalam keadaan senang maupun susah. Dan semua manusia yang hidup, dengan tingkat kesadaran yang berbeda-beda, setiapnya pasti memiliki rasa khawatir. Borkovec dan rekan-rekan mengatakan bahwa setiap sel dalam tubuh dan jiwa manusia berkontribusi pada terciptanya rasa takut dan khawatir. Otak manusia memang secara struktur sudah dilengkapi dengan rasa khawatir. Lebih dari itu, Allah SWT pun berkata di salah satu Nya bahwa manusia memang diciptakan dalam keadaan berkeluh kesah: Innal insaana khuliqo halu’a (QS 70, 19-22). Jelas dalam firman ini, Allah mengakui kelemahan manusia yang suka berkeluh kesah karena rasa khawatir.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah rasa khawatir itu adalah sikap yang jelek, dan apakah tidak ada kebaikan didalmnya? Well, dari dulu aku memang bukan pemuja kata “extreme”. Apapun yang terlalu, entah itu sikap diri, gaya hidup, dan pemahaman akan sesuatu yang sifatnya tidak substantif, tidaklah mencerminkan kedewasaan seseorang dalam berfikir. Ekstrimisme menafikkan hukam Alam/hukum Tuhan akan ketergantungan kehidupan seseorang terhadap manusia lainnya dan “universe”. Oleh karena itulah rasa khawatir yang berlebihan bisa menyiksakan dan menenggelamkan seseorang dalam ketakutan hidup yang berkelanjutan. Pengaruh rasa khawatir yang berlebihan tidak hanya berakibat buruk bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang atau keluarga terdekat. Ia bisa menjadi sebuah “penyakit” yang menular.
Sementara efek positif dari rasa khawatir yang cukup, justru adalah tanda akan kesadaran (mindfulness) seseorang akan hidup yang sedang dijalaninya. Rasa khawatir juga bisa membuat seseorang siap dan menyiapkan diri menjalani kehidupan masa depan. Contohnya adalah bila seorang wanita atau ibu khawatir akan ditinggal “pergi” suaminya suatu saat, yang kebetulan notabene adalah pencari nafkah utama di keluarga, ia bisa sejak awal sudah mulai untuk mencari informasi atau memupuk keahlian yang bisa bermanfaat nanti bila suatu saat wanita tersebut harus menafkahi diri dan keluarganya seorang diri. Contoh lainnya adalah bila seseorang khawatir akan penyakit yang akan di derita di masa tua nanti, ia akan dengan disiplin berusaha menjaga kesehatan badan dan jiwanya sedari muda. Di dalam kekhawatiran, berkah dan hikmah dapat ditemukan disana . Rasa khawatir akan keadaan keluarga dan/atau orang-orang terdekat, adalah juga cerminan rasa cinta yang bisa mengantarkan seseorang pada rangkaian doa yang tulus.
Nah, pertanyaan yang terakhir, apakah yang harus dilakukan bila seseorang sudah terlanjur merasa khawatir terus-menerus?. Jawabannya tentu harus dikendalikan dengan cara-cara terntentu. Apalagi menurut pengetahuan saya, bila memang Allah sudah menyebutkan kelemahan/ciri manusia dalam Alqur’an, kita sebagai manusia diberi otoritas oleh Nya untuk bisa mengendalikannya. Dalam agama Islam yang saya anut, sabar dan sholat adalah salah satu obat untuk menghilangkan rasa khawatir. Semantara di dalam buku karya Edward M. Hallowell, M.D. berjudul “Worry”, ia menawarkan beberapa tip mengatasi rasa kawatir yang berlebihan. Berikut hasil terjemahan dan rangkuman saya akan tip-tipnya:
1. Kenali rasa khawatir yang kita miliki. Bila ia berlebihan dan tanpa alasan, apalagi hanya bayang-bayangan saja, maka kita harus membuangnya jauh-jauh.
2. Jaga kesehatan fisik dengan baik karena di dalam tubuh yang sehat, ada jiwa yang sehat. Tubuh yang sehat bisa mengurangi rasa khawatir yang berlebihan.
3. Selalu kaitkan diri kita pada sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri di alam ini. Kita tidak sendirian, kita punya ikatan dengan keluarga, dengan masa lalu, dengan kawan baru atau lama, dengan ilmu dan informasi, dengan institusi seperti organisasi professional atau masyarakat, dan pastinya dan tentunya yang paling penting adalah kita selalu ada ikatan dengan Allah SWT.
4. Pilihlah kawan-kawan yang bisa memberi energi positif pada diri kita. Orang yang bisa mendukung dan jujur memberi respon akan masalah atau prestasi hidup yang kita raih.
5. Carilah jawaban konkrit atas setiap masalah yang sedang kita hadapi. Jangan mengambangkan masalah begitu saja, yang bisa jadi malah akan membiarkan rasa khawatir yang sudah ada menjadi berlarut-larut.
6. Kerjakan sesuatu yang kita anggap baik. Karena kalau kita melakukan sesuatu yang kita anggap tidak baik, kita akan merasa tidak puas akan hari-hari, dan membuat kita merasa tidak nyaman atau tidak berguna.
7. Beribadahlah dalam bentuk yang Engkau yakini. Bisa dengan solat wajib dan/atau dengan tambahan sholat sunnah, dengan berdoa sehari-hari, atau dengan bermeditasi.
8. Makanlah makanan yang halal dan baik gizinya. Bukan hanya untuk menjaga kesehatan tapi juga bila kita hati-hati dalam memilih makanan, kita akan ikut terbawa hati-hati dalam memilih kegiatan yang akan kita lakukan.
9. Tidurlah dengan baik dan cukup waktunya. Orang yang kurang tidur baik secara kualitas maupun kuantitas, sulit memiliki konsentrasi dalam melakukan pekerjaan, dan kejernihan berpikir.
10. Cobalah untuk menjadi manusia yang teratur dalam hidup, dalam hal-hal besar maupun dalam hal-hal kecil.
11. Cobalah untuk melakukan hal yang kamu senangi atau yang menjadi hobi kamu.
12. Cobalah untuk tidak membesar-besarkan suatu masalah. Fokuslah pada penyelesaian permasalahan yang sedang dialami, jangan melantur kemana-mana.
13. Bijaklah memilih berita, film, atau acara di Televisi atau media lainnya. Dan jangan terlalu banyak bergaul denga media yang hanya menonjolkan berita “jelek” atau penuh sensasi belaka.
14. Jauhilah minuman beralkohol yang sifatnya hanya sementara melepaskan keresahan hati.
15. Cobalah berbagi keresahan dengan sahabat atau keluarga terdekat. Jangan pernah memendan sendiri rasa khawatir.
16. Cari, syukuri dan nikmati hal-hal indah dalam hidupmu. Kehadiran suami, istri, anak, sepatu yang bagus, rumah yang bersih dan lain sebagainya.
17. Dengarlah musik yang kamu suka, dan menyanyilah.
18. Belajarlah untuk ikhlas dan menyerahkan segala sesutau di luar kontrol kita hanya pada Tuhan, Allah SWT semata.
19. Cobalah bertamasya bersama keluarga atau orang-orang terdekat. Nikmatilah alam dan keindahanya.
20. Cobalah berbicara pada orang lain dengan baik dan tenang.
21. Hargailah dirimu sendiri karena setiap orang pasti memiliki sesuatu yang dapat di banggakan.
22. Bacalah buku-buku yang baikdan kamu sukai; bisa yang mudah, menyenangkan atau menambah wawasan.
23. Bersenda guraulah dengan sahabat, keluarga, dan handai taulan. Menonton lawak/humor juga baik.
24. Menangislah. Karena menangis bisa menjadi obat rasa khawatir.
25. Ingatlah bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang abadi, bahkan rasa khawatir sekalipun.
Tip-tip yang lumayan banyak ini mungkin tidak berlaku, pas atau cocok bagi semua orang. Bahkan bisa jadi, bukan lah tip yang baru. Tapi paling tidak, ulasan yang sudah disampaikan Hallowell bisa menjadi inspirasi atau pengingat bagi sebagian orang. Walloohu’Alam Bisshowab. Salam!


Sumber:
• Borkovec et al., 1983 T.D. Borkovec, E. Robinson, T. Pruzinsky and J.A. DePree, Preliminary exploration of worry: Some characteristics and processes, Behaviour Research and Therapy 21 (1983), pp. 9–16.

Kamis, 06 Maret 2014

Hikmah Dibalik Kesulitan | Motivasi



   " Hikmah Dibalik Kesulitan | Motivasi Rate This "

     "Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru. Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?” “Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?” Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. “Kamu termasuk yang mana?,” Tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?”